Cinta Tanpa Jeda


Judul buku: Cinta Tanpa Jeda
Penulis: Indah Hanaco
Tebal dan jumlah halaman: 13x19 cm , 276 hlm
Penerbit: Bukune
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan II, 2012

Sampul Belakang:
Telah lama aku tersesat, tak menemukan jalan pulang dalam cinta.

Bagimu, cinta tak bersyarat, membuat kita tak akan pernah hilang harapan.
Aku menangkap jelas isyarat cinta di matamu—untukku. Kau bilang, kau jatuh cinta kepadaku, dan jika aku merasakan hal yang sama, itu sudah cukup bagimu. Ada binar ketulusan dalam tatapmu, yang berusaha kutepis, tetapi diam-diam juga kurindu.

Bagiku, cinta penuh syarat: hal-hal yang akan mengikat hatimu dan hatiku.
Jika aku menerimamu, maukah kau berjanji, dan hanya akulah yang ada di hatimu? Bisakah kau membuat hatiku tak terluka karena ia terlalu rapuh? Dan, bisakah kau menenangkan badai untukku dalam malam kelam?

*selanjutnya tidak terbaca akibat tertutup barcode khusus perpustakaan*

***

Akhir-akhir ini penerbit Bukune memang sedang getol meluncurkan fiksi drama percintaan sebelum setau saya sukses dengan produksinya di segmen komedi. Karena kebanyakan naskah yang diterbitkan milik penulis pemula, beberapa di antaranya masih belum memuaskan pembaca. Namun sisanya sudah lumayan, termasuk buku ini.

Bercerita mengenai kehidupan seorang Maya Dwi Handoyo yang dihantui bayang-bayang kelamnya masa lalu. Pahitnya hidup sejak ia mengalami pelecehan seksual di usia belia yang dilakukan oleh pamannya sendiri. Sejak saat itu ia seolah kehilangan masa depan dan membangun dinding untuk menutup hatinya bagi lelaki.

Beruntunglah bagi seorang Maya yang dikaruniai paras elok, yang sempat menjadikannya senjata berbahaya itu. Namun ia sendiri amatlah berhati-hati terhadap kelebihannya itu, ia tak mau menjadi korban dari lelaki yang gila akan fisik semata.

Suatu ketika di plaza tempatnya bekerja sebagai SPG, dihelat suatu acara kompetisi model yang salah satu jurinya adalah Florence Zetta, salah satu model ternama di Indonesia. Dari situlah mereka berdua dipertemukan dan entah apa yang merasuki Florence Zetta sampai ia mengajak Maya ke Jakarta dan mengenalkannya pada dunia modeling. Ini seolah kode bagi Maya untuk memulai hidup baru. Bahkan Florence memberinya nama baru: Mae Sallina.

Mae dididik langsung oleh Florence untuk terjun ke dunia modeling. Florence tak salah pilih, dalam waktu sekejap kiprah Mae di kancah nasional mulai diakui. Ia sering mendapat tawaran job catwalk sana-sini bahkan film. Namanya pun mulai dikenal masyarakat sebagai artis ternama.

Meski sukses dalam karir dan hidup berkecukupan, tak membuatnya terburu-buru memikirkan pernikahan. Beragam lelaki datang mendekat layaknya kumbang mengerubungi bunga krisan. Bukan Mae namanya bila tak makin menutup diri dan menarik hidupnya bersembunyi dari sorotan media. Sampai akhirnya ia diperkenalkan oleh desainernya, Marco, kepada Anton Daneswaga, seorang pembalap internasional yang mampu membuat hatinya bertekuk lutut. Mae berani menyerahkan cinta sejak ia mampu merasakan ketulusan cinta Anton padanya. Indah memang, namun untuk meraih kebahagiaan itu begitu banyak jalan terjal nan berliku.

“Hatiku terlalu sering mengalami luka. Itu sebabnya aku ingin melindunginya agar tak ada lagi yang bisa membuat luka baru. Sudah kuputuskan untuk menjalani hidupku tanpa memikirkan orang lain lagi. Sekarang, aku hidup hanya untuk diriku sendiri. Aku tak peduli apa pendapat orang di luar sana.” Hlm. 13

Novel ini punya gaya bercerita yang tenang. Plot cerita sederhana mampu diuraikan begitu panjang oleh penulis tanpa membikin pembaca jenuh. Penempatan alur cerita yang maju-mundur juga amat pas. Building character-nya juga kokoh. Hanya saja kurang sedikit bumbu antagonis. Kekurangan lain hanya soal typho sana sini yang sedikit.

Manis dan romantis. Itulah kesan singkat saya mengenai buku ini. Kisahnya mengena disertai penuturan sederhana dan diksi yang bervariasi. Penulis juga mampu menaikkan citra intelek dengan disisipkannya info seputar dunia balap dan indahnya negeri Perancis.



Ini buku pertama Indah Hanaco yang saya baca dan saya yakin karya berikutnya pasti lebih hebat! Horas!

Rating: 

Komentar

Postingan Populer