Zizi: Seleksi Alam
Judul buku: Zizi: Seleksi Alam
Penulis: Lusiwulan
Tebal dan jumlah halaman: 20 cm ,
176 hlm
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan
I, 2010
Sampul Belakang:
Setelah segala petualangan Zizi…
Berbagai fakta dan pengakuan
bermunculan dari orang-orang dekat Zizi. Ada yang bicara tentang “tinggal
menjadi sari ampas kehidupan”, tentang tuntutan yang mengorbankan pertemanan,
tentang hubungan yang menyeret keluarga mantan, tentang cinta yang disinyalir
dimanipulasi, tentang bagaimana rasanya ditinggalkan… Zizi dibuat kecut, ngeh,
tersadar, sendu, hingga termewek-mewek. Rasanya, inilah seleksi alam
sesungguhnya.
Apa sebenarnya yang terjadi
dengan Zizi sekarang? Bagaimana juga penampakan Zizi kalau lagi M (mewek)? Apa
dan siapa yang membuat Zizi si gadis riang ini sampai termewek-mewek?
Jawabannya ada di sini.
***
Okay, saya tertarik untuk membaca
buku ini karena saya dulunya sering sekali melihat buku serial pertamanya, Zizi: Bintang Jodoh di etalase toko
buku. Sedang buku ini sendiri saya temukan di antara jajaran buku-buku lainnya
dalam rak buku perpustakaan. Awalnya saya mengira ini merupakan serial kedua,
ternyata bukan. Yang kedua berjudul Zizi:
Saksi Bulan Madu. Untunglah ada bagian perkenalan yang bisa memberi sedikit
deskripsi tentang sekilas kehidupannya. Berikut ulasannya.
Masih Zizi yang sama dengan Zizi di Bintang Jodoh dan Saksi Bulan Madu. Zizi yang bekerja di kompleks wisata Downtown Waterfalls (lebih kerap disebut DW), yang tinggal di rumah kakeknya yang dipanggil Abah, bersama Tante Ima dan sepupunya, Nila, lantaran rumah Abah dekat dengan tempatnya bekerja. Zizi yang tengah menjalin hubungan dengan Rafa pasca putus dari Teddy, yang berteman dengan Dylan dan teman jadulnya, Melky. Zizi yang masih saja coba-coba minta suntikan dana segar ke Babe, Mama, bahkan Dudi, kakaknya, setiap ada kesempatan pulang, kendati lebih sering dapat pelengosan doang. Iya, Zizi yang itu.
Ada sebelas kisah dengan tema
berbeda tapi tetap berkesinambungan. Kesemuanya memberi efek berbeda pula di
tiap akhir kisah, sama dengan yang tertera di sampul belakang buku. Dari judul Seleksi Alam, bagaimana Zizi harus
pintar-pintar mengelola hubungan dan bermain dengan skala prioritas antara
pertemanan dengan percintaan.
Sebenarnya ia masih ingin bermain-main dengan
Dylan, sahabat baiknya. Namun Rafa sendiri telah membentuk MoU (memorandum of understanding) dengan
dirinya untuk mengurangi frekuensi kedekatannya dengan Dylan atas dasar adanya
sedikit kecemburuan.
Ada juga yang menggelitik dari The Mysterious Abah akibat kecurigaan
anggota rumah yang curiga atas gerak-gerik Abah akhir-akhir ini. Bermula dari
kesalahpahaman yang akhirnya setelah diluruskan, mampu memberi sedikit bahan
untuk perenungan.
Yang konyol ada di Are You Threesome Tonight? yaitu saat
Zizi tengah iseng mampir ke rumah Dylan dan nyelonong masuk melalui gerendel carport yang tak terkunci. Tapi ternyata
apa yang ditemukannya? Sebuah pemandangan mengejutkan oleh Dystan, kakak Dylan
yang tengah dalam keadaan tidak sadar bersama seorang cewek. Kehadiran Zizi
yang sempat dipergoki Dystan membuatnya langsung kabur sebelum terjadi hal-hal
tak diinginkan. Selanjutnya pihak yang dibikin kesal pastinya Dylan, sebab ia
tak tahu-menahu masalahnya tapi malah jadi mediator antara Zizi dan kakaknya.
Lalu kisah-kisah sendunya bermula
dari Kado Rahasia di mana dia
akhirnya mulai menyadari posisinya di hati Rafa. Kejutan lainnya juga ada di Datang dan Pergi yang Zizi akhirnya
mampu mengartikan pepatah people always
come and go.
Oya, masih ada kejutan lainnya
versi menyebalkan di Lupakan Dia, Zi yang
datangnya dari Dudi. Bagaimana tidak, dia ternyata sedang menjalin hubungan
dengan Ria, adik Teddy sang mantan Zizi. Omaigad, dirinya tak mampu
membayangkan bagaimana kalau suatu saat nanti ortunya besanan dengan ortu
Teddy. Ia akan jadi bagian keluarga Teddy? Mimpi buruk! Mengerikaaaaan!
Yang saya suka dari buku ini
adalah meski bergenre metropop, kisahnya dikemas secara ringan ala remaja ABG,
bukan dunia dewasa yang membosankan.
Saya tidak bisa berkomentar
banyak, intinya buku ini menyenangkan! :D
Rating:
Wow, review bukunya keren
BalasHapusOya? Terimakasih kakak. :))
Hapus