Semata Cinta


Judul buku: Semata Cinta
Penulis: Chacha Thaib
Tebal dan jumlah halaman: 12,7 x 19 cm , 242 hlm
Penerbit: WahyuMedia
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan II, 2013

Sampul Belakang:
Berkali-kali pacaran dengan pria yang tinggal satu kota, tapi nggak pernah bisa lama, selalu aja putus di tengah jalan. Entah karena nggak cocok, dikejar “deadline” nikah, atau justru naksir orang lain. Yang ini beda, sudah dua tahun Long Distance Relaionship (LDR), tapi kepikiran untuk mendua pun nggak pernah. Bawaannya ingin setia dan bikin pembuktian buat diri sendiri kalau bisa pacaran lama. Sebenarnya belum tahu juga kalau hubungan yang bisa dibilang serius ini mau dibawa ke mana. Aku belum mau nikah buru-buru, tapi lelaki yang satu ini mau menunggu.

***

Novel dengan penggunaan sudut pandang orang pertama emang memudahkan untuk lebih deket dengan pembaca. Sang tokoh utama bisa saja bak curhat tentang kehidupan pribadinya. Pembaca pun seolah-olah pihak kedua yang merasakan apa yang dirasakan oleh sang tokoh.

Kisah Semata Cinta bermula dari perayaan anniversary hubungan Arani dan Nugie yang berhasil melalui tahun kedua. Hebatnya lagi, selama dua tahun itu mereka menjalin asmara secara LDR. Hal yang tak mudah memang, apalagi bagi seorang Arani. Jarak Bandung-Jakarta yang mampu ditempuh selama dua jam itu masih sering membuatnya menangis acapkali Nugie berpamitan pulang. Padahal harusnya ia telah terbiasa.

Bukannya apa-apa, Nugie pernah mencoba melamar Arani malah. Namun selalu saja Arani berkelit belum menggapai mimpinya ini-itu. Juga kekhawatiran tentang masa bebasnya yang beresiko akan terenggut nantinya. Padahal kalau ia menikah dengan Nugie, mereka akan tinggal satu atap. Habis perkara mengenai persoalan jarak membentang. Entahlah, Arani belum siap saja meski Nugie tak berkurang tampan dan kemapanannya.

Hubungan mereka selanjutnya diwarnai dengan konflik-konflik ala pasangan. Mulai dari kecurigaan adanya pihak ketiga, kurangnya perhatian, dan lain-lain. Belum lagi sifat dominan Arani yang selalu menjunjung tinggi rasa gengsinya, membuatnya tak pernah bertindak lepas dan selalu berharap Nugie mengerti keinginannya.

Konflik mulai memanas saat Arani mempersilakan Dana, mantan pacar teman kuliahnya dulu, memasuki celah hatinya saat hubungannya dengan Nugie sedang memanas. Sampai akhirnya ia harus benar-benar membuat keputusan, siapa nantinya yang akan benar-benar ia pilih untuk terus mendampinginya sebagai kekasih.

Plot cerita ini mungkin sudah pasaran, ya. Mengenai jalinan asmara yang nantinya bermasalah dan akhirnya mendapatkan pelarian untuk kabur dari realita yang tak ingin dihadapi. Tapi novel ini memberi sedikit variasi, berupa hubungan Long Distance Relationship. Hal itu memberi sedikit citarasa berbeda yang tidak akan menyamakan novel ini dengan novel-novel lainnya.

Chacha amat piawai menuliskan kisahnya dengan POV orang pertama. Segala pemikiran dan isi hati Arani mampu menghipnotis pembaca untuk tak terus melahap isi buku. Gaya bahasanya ringan bercerita, namun tidak terkesan mubazir pemaknaan yang tak perlu. Pesan yang disampaikan penulis tentang pentingnya hal-hal yang diperlukan dalam menjalin hubungan, amat mengena di buku ini dan dapat dijadikan renungan singkat.

Alur kisah buku ini aman-aman saja, sedikit flashback yang dijelaskan penulis melalui lamunan Arani. Berbagai setting tidak digambarkan secara mendetail, cukup sebagai penanda lokasi dan waktu.

Penggambaran karakter dalam novel ini beberapa sudah lumayan. Selain dari karakter utama, seolah kita sebatas mengenal. Orang itu baik atau buruk. Namun semuanya sudah oke, karena dari penuturan kisah, pembaca sudah bisa berimajinasi bagaimana karakter-karakter itu rupanya. Yang mendapat porsi detail sudah jelas tokoh-tokoh utamanya seperti Arani, Nugie, dan Laras. Sayangnya, untuk Dana tidak begitu jelas.

Secara keseluruhan, novel ini sudah cukup apik. Mulai dari segi intrinsik maupun ekstrinsik. Tapi ada hal yang membuat saya mengkategorikan bintang lima untuk novel ini. Pengembangan plot yang biasa hanya menyisakan kesan yang biasa di hati saya. Dari sebuah hubungan yang mulai bermasalah akhirnya muncul pihak ketiga dan terjadi celah untuk berlaku affair. Beberapa selanjutnya juga bisa ditebak. Namun untungnya, Chacha berhasil memberi kejutan sempurna untuk ending novel ini.

Jujur saja, novel ini berhasil menyeret habis emosi saya dan larut dalam cerita! 


Sebagai karya pertama, saya benar-benar mengapresiasi buku ini. Bila Chacha mampu menghadirkan karya selanjutnya, saya yakin hasilnya pasti akan jauh lebih baik. Puas melahapnya dan bermanfaat bagi orang-orang yang sedang menjalani hubungan long distance maupun short distance.


Rating: 

Komentar

Postingan Populer