Nguping Jakarta


Judul buku: Nguping Jakarta
Penulis: Kuping Kanan & Kuping Kiri -ngupingjakarta.blogspot.com-
Tebal dan jumlah halaman: 19 cm , 224 hlm
Penerbit: B First
Cetakan dan tahun terbit: Cetakan I, 2011

Sampul Belakang:
“Ngapain lu nantangin gua? Mundur lu kalau berani!”

“Pokoknya kalau lu naik dari Stasiun Depok, turunnya nanti di Stasiun Gelambir.”

“X. nyokap lu masih yang kemaren, kan?”

“Eh! Tutup pintunya! Open the door!”

Di balik segala keruwetan, Ibu Kota kita tak kalah penuh kelucuan. Nguping Jakarta menunjukkannya melalui kompilasi dialog absurd kiriman langsung para penduduk Jakarta yang selalu siaga membuka kuping lebar-lebar.

Berisis berbagai dialog terbaik dari situs ngupingjakarta.blogspot.com dan ratusan lainnya yang belum pernah dipublikasikan, buku ini menampilkan potret Jakarta masa kini.

Selamat tertawa.

***

Saya termasuk telat mengetahui adanya ngupingjakarta.blogspot.com, sebuah situs yang memuat konten humor berselera kerakyatan. Ya, berkat situs inilah buku ini tercipta. Buku yang berisi dialog-dialog absurd para manusia Jakarta ibukota kita.

Menurut si penyusun, yakni Kuping Kanan dan Kuping Kiri, ide ini bermula saat mereka sering membaca sebuah situs bernama Overheard in New York dan seketika terpikir untuk membuat yang semacam itu dengan konten dan citarasa lokal. Akhirnya terciptalah situs Nguping Jakarta pada 4 September 2008.
Lalu tercetuslah sebuah langkah brilian untuk berbagi tawa ini melalui buku hingga akhirnya sampai ke tangan saya. Dengan desain sampul yang menurut saya oke, karena makna simbolisnya masuk akal, buku ini berusaha menghibur hati pembaca dengan ratusan dialog ngaco orang sekitar.

Aktivitas nguping Jakarta bagi saya adalah menitikberatkan reaksi pendengar atas informasi yang ia dapat, entah itu diucapkan secara serius maupun asal-asalan. Kita tak perlu mengoreksi ucapan itu harusnya begini begitu atau ‘ketauan bo’ongnya’ tapi cukup mencari korelasi ucapan tersebut dengan logika yang seharusnya. Tentu saja pada akhirnya muncul esensi humor tersebut.

Di buku ini terdapat enam segmen yang membagi sekumpulan dialog random berdasarkan topik pembicaraan. Agar kalian tak penasaran seperti apa format dialog absurd itu, berikut cuplikannya.

Kalo Lewat Facebook, Bisa Gak? 
Mahasiswi: “Pak, artikel yang waktu itu nemu di mana?”
Dosen: “Catet, ya?”
Mahasiswi: “Oke.”
Dosen: “www…”
Mahasiswi: “Iya…?”
Dosen: “…dot google dot com.”
UI Salemba, didengar oleh mahasiswa yang langsung googling”bitchy”.
Hari Asar, Gitu? 
Teman #1: “Eh, gue kemarin ketemu X di Bandung…”
Teman #2: “Kapan?”
Teman #1: “Duh, gue lupa hari apa, pokoknya habis salat Jumat, deh…”
Futsal di Fatmawati, didengar oleh semua teman yang ingin membawa di ke pesantren terdekat.
Dengan segudang amunisi bahan cerita, buku ini cocok dibaca kapanpun di manapun tanpa membatasi. Bukan tipe buku yang sekali baca langsung tamat. Maka dari itu buku ini nyaman dibaca untuk mengisi waktu luang dan bersantai.


Rating: 

Komentar

  1. saya termasuk yang mengikuti blog nguping jakarta ini. Sayang skrg udah gak update lagi blognya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak, sejak bukunya terbit, blognya gak idup lagi.

      Hapus
  2. Aku suka buku ini, Mak. Udah baca dan ngikik-ngiki. Malah baru tahu ada blognya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga tau bukunya duluan Mak, baru blog-nya. ehehe

      Hapus
  3. Balasan
    1. Itulah salah satu daya tarik dari buku ini. :D

      Hapus

Posting Komentar

When you leave a footstep, you've connected our link :)){}

Postingan Populer